PIDATO Pendidikan
Yang saya hormati Bapak/Ibu Warga desa/kota/kab....
Saudara-saudara sekalian, yang saya kasihi.
Pada hari ini, kita merayakan hari Pendidikan Nasional yang bertempat di lapangan.... pada tanggal 2 Mei 20...... Dengan memperingati Pendidikan Nasional semoga kita lebih semangat dan bangkit untuk memajukan dan mencerdaskan pendidikan anak-anak bangsa agar berguna bagi bangsa negara dan agama.
Pertambahan anak umur sekolah yang cepat dan pertambahan lulusan tiap jenjang pendidikan yang besar, tapi tdak diikuti penambahan prasarana dan saran pendidikan yang cepat dan memadai, menimbulkan masalah bagi pemerintah untuk memberikan “pendidikan dan pengajaran” pada semua warga Negara sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar.
Persoalan ini krusial mengingat beragamya geografis nusantara yang luas dan terpencar dengan tingkat perkembangan sosial-ekonomi-kultural berbeda. Ketika itu untuk pertama kali pelaksanaan repelita dengan tekana pada pembangunan ekonomi yang di pandang sebagai landasan bagi aspek-aspek lain dari pembangunan nasional.
Dalam pembaruan pendidikan, perhatian difokuskan pada upaya-upaya perbaikan dan peningkatan kualitas serta penataan kesempatan mendapat pendidikan. Mengenai yag terakhir ini sulitlah dicapai bila hanya melalui cara-cara konvensial yaitu memmanfaatkan tekhnologi komunikasi dan tekhnologi, informasi radio dan televisi.
Ki Hajar Dewantara adalah seorang tokoh pendidikan Indonesia yang memprakarsai berdirinya lembaga pendidikan Taman siswa. Dia lebih terkenal dengan filsafat “tut wuri handayani, hing madya mangun karsa, hing ngrso sun tulada.
Ki Dewantara mengklasifikasikan tujuan pendidikan dengan istilh “ tri-nga”(tiga “ nga-nga adalah huruf terakhir dalam abjad jawa ajisak). “Nga” pertama adalah ngerti” (memahami/aspek intelektual). “Nga kedua” adalah “ngrasa” adalah (merasakan aspek afeksi), dan “Nga” ketiga adalah “ngalkoni” (mengajarkan atau aspek psikomotorik).
Merumuskan tujuan pendidikan tujuan yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Merumuskan tujuan pendidikan yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Dewantara, adalah hak tiap orang untuk mengatur diri sendiri, oleh karena itu pengajaran harus mendidik anak menjadi manusia yang merdeka batin, pikiran, dan tenaga.
Pengajaran jangan terlampau mengutamakan kecerdasan pikiran karena hal itu dapat memisahkan orang terpelajar dengan rakyat.Akhir sampai disini, semoga bangsa Indonesia lebih meningkatkan dan mencerdaskan serta menciptakan anak-anak didik yang produktif, kreatif, dan inovatif yang berguna bagi bangsa dan Negara, Menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas dan mandiri yang dapat memenuhi kebutuhan global. Terimakasih atas semua perhatiannya.
0821-4150-2649